PRESS RELEASE
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur di Atas Nasional
Lumajang, 12 Oktober
2017
– Bupati
Lumajang, Drs.As’at, M.Ag., bertindak
sebagai Inspektur Upacara peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur ke 72, di Halaman Pemkab.
Lumajang, berlangsung
pada
kamis (12/10/2017). Upacara diikuti
oleh seluruh Pegawai di Lingkungan Pemkab. Lumajang dengan tema “Peningkatan Sumber Daya Manusia Lewat
Pendidikan Kejuruan Sebagai Solusi Menjuju Jawa Timur Mandiri Dan Berbudaya
Saing Global” yang merupakan tekad dan semangat Provinsi Jawa Timur
membangun ekonomi berbasis SDM.
Gubernur Jawa Timur,
Dr.H. Soekarwo, dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Bupati Lumajang, Drs. As’a, M. Ag., memaparkan
perjalanan singkat sejarah
Jawa
Timur
sejak awal berdiri sampai sekarang. Gubernur mengungkapkan, pertumbuhan
eknomi semester I tahun 2017 sudah mencapai 5,21 persen dan lebih cepat dari
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen. Meskipun demikian, Jawa Timur
masih memiliki pekerjaan rumah menghadapi berbagai macam tantangan ekonomi,
strategi untuk pengembangan SDM, pertama, Strategi Formal yang diarahkan
kepada peningkatan
kualitas lulusan SMK. Kedua, Strategi non-formal yang diarahkan
kepada peningkatan kualitas tenaga kerja trampil dan bersetifikat.
Usai membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Timur,
bupati
menambahkan,
saat ini Lumajang sudah memiliki 2 perguruan tinggi negeri, yakni Akademi
Komunitas Negeri Lumajang yang saat ini masih bergabung dengan politeknik
negeri malang dan Universitas Jember Kampus Lumajang dengan program studi D3
Keperawatan. Dengan 2 perguruan tinggi negeri, diharapkan mampu meningkatkan
kualitas SDM dan perputaran perekonomian di Kabupaten Lumajang.
Bupati juga
mengingatkan seluruh jajaran pegawai di Pemerintah Kabupaten Lumajang jika
menemukan banner/baliho baik terkait pemerintahan atau tidak yang di paku di
pohon tepi jalan
protokol agar segera di lepas, atau dilaporkan kepada pihak yang
berwenang,
karena hal tersebut menyalahi aturan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengantisipasi rusaknya pohon, yang kemudian bisa tumbang, seperti
kejadian beberapa waktu yang lalu
di beberapa tempat.
(Fadli,
Mirwan Humas
dan Protokol).
_________________________________________________________________________
PRESS RELEASE
Desa Penawungan dilanda Bencana Kekeringan
Lumajang, 12 Oktober
2017-- Desa
Penawungan Kecamatan Ranuyoso dilanda bencana kekeringan. Sejauh ini, Desa Penawungan dan sekitarnya hampir setiap musim
kemarau dilanda kekeringan, karena tidak turun hujan dalam waktu relative lama. Untuk itu, Bupati
Lumajang, Drs.As’at, M.Ag., memberikan bantuan air bersih bagi korban bencana
kekeringan di Desa Penawungan,
Kecamatan Ranuyoso. Rabu (11/10/2017).
Bantuan air tersebut sebanyak
kurang lebih 600 curigen dengan kapasitas 35 liter. Bantuan ini secara
teknis dibagikan pihak BPBD Kabupaten Lumajang, yang dibagikan
langsung kepada masyarakat dari 3 dusun, yakni, Curah Bindu, Krajan 1, Dan Krajan 2 Desa Penawungan.
Bupati menyampaikan pemerintah
akan terus berusaha memenuhi kebutuhan air di desa penawungan dan wilayah
sekitar yang kekurangan air.
Langkah Pemerintah kabupaten Lumajang, akan memberikan solusi
terbaik untuk menghadapi krisis air bersih dengan pengkajian lebih mendalam mengenai keadaan
geografis Kecamatan Ranuyoso.
Bupati berpesan kepada warga masyarakat agar tetap bersabar dengan selalu berdoa menghadapi kondisi alam seperti ini, sehingga dapat segera terlesesaikan. Bupati menyampaikan pihaknya sudah
menyiapkan mobil tangki untuk “dropping”
air bersih ke Desa Penawungan. “Pemerintah Kabupaten
Lumajang,
sudah menyiapkan 5 mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air”, tandasnya.
Sementara itu, Kepala
Desa Penawungan, Gilap, menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan kerja Bupati Lumajang
dengan memberikan bantuan air
bersih tersebut. Ia menjelaskan masyarakat sangat
membutuhkan bantuan air
bersih,
yang dialami warganya setiap
musim kemarau.
Perwakilan warga masyarakat
menyampaikan beberapa keluhan termasuk sulitnya air yang setiap tahun dialami. Salah satu warga,
Mistam Rijal (43) mengaku ia
mengambil air sampai ke sumber
daerah probolinggo. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan truk tangki
untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Sedangkan Saiful (22) mengeluhkan kondisi jalan yang kurang bagus dan masih
memerlukan pengaspalan. (Fadli, Mirwan Humas dan Protokol)
_________________________________________________________________________
PRESS RELEASE
Bupati: jangan Tinggalkan Keturunan yang Lemah
Pemukulan gong pertanda telah dicanangkan kampung KB Desa Wonosari |
Lumajang, 12 Oktober
2017-- Bupati Lumajang,
Drs. As’at M.Ag., mengingatkan, agar masyarakat kabupaten Lumajang tidak
meninggalkan keturunan yang lemah. Hal disampaikan bupati saat mencanangkan
Kampung KB di Balai Desa Wonosari, Kecamatan Tekung. Rabu, (11/10/2017).
Bupati mennambahkan,
jika sebuah keluarga tidak merencanakan masa depan generasi yang akan
dilahirkan, maka akan mengalami kerugian yang besar. “Jangan sampai kita menurunkan keturunan yang lemah.”, tegasnya.
Bupati menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, maka
orangnya harus berjiwa besar, tangguh, dan tegar untuk mendidik, menjaga
kesehatan, serta mencukupi kebutuhan generasi muda.
Bupati pada
pencanangan kampong KB ini mengambil tema “Ikut KB sekarang, bahagia di masa
mendatang” , menyampaikan bahwa pernikahan dini di Lumajang tergolong tinggi,
namun angka kelahiran usia 15-19 tahun masih tergolong rendah.
Bupati
menegaskan bahwa sebuah pernikahan harus dipersiapkan segala sesuatunya,
minimal meraih pendidikan yang tinggi. Karena pernikahn tidak semata-mata hanya
karena ‘ingin’, namun akan banyak persoalan dan masalah yang muncul nantinya. Kampung KB di Desa Wonosari Kecamatan Tekung dengan jumlah penduduk sebanyak : 2.960 jiwa, PUS (Pasangan Usia Subur) sebanyak 705, peserta
KB sebanyak 458, dan akseptor (65%).
Kabid Advokasi
Pergerakan dan Informasi, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Drs. Maria Ernawati,
M.M., mengatakan bahwa pencanangan kampung KB tidak terlepas dari visi Provinsi
Jawa Timur yakni Jawa Timur lebih sejahtera, berkeadilan, mandiri, berdaya
saing, dan berakhlak. Diungkapkan, Kampung KB merupakan satuan wilayah
setingkat dusun, RT, RW atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana
terdapat keintegrasian program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga yang
dilakukan secara sistematik dan sistematis.
Kepala Dinas
Dalduk KB dan PP Kabupaten Lumajang, dr.Farida Alfawati, MPPM., melaporkan
bahwa Lumajang memiliki tiga program inovasi KB yang belum dilakukan oleh daerah
lain, yaitu SK Bupati untuk menggratiskan pelayanan KB di Puskesmas. Setiap
desa menganggarkan dari dana ADD sebanyak 5 juta rupiah untuk akseptor dan
kebutuhan KB lainnya, serta persalinan di usia 15-19 tahun tergolong rendah
walaupun masih tergolong tinggi rankingnya dalam hal pernikahan dini. (Mel,
Mirwan Humas dan Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar