PRESS RELEASE
BOP Tingkatkan
Kualitas Pendidikan Usia Dini
Bupati Lumajang saat menyampaikan sambutan |
Lumajang, 12 Juli 2017-- Bupati Lumajang, Drs.
As’at, M.Ag., membuka kegiatan Rapat Koordinasi Penyaluran
Dan Penggunaan Dana BOP PAUD Tahun 2017 di Pemdopo Kabupaten Lumajang, Selasa (12/07/2017).
Bupati berpesan kepada seluruh peserta, agar selalu menjaga prilaku dan tata bicara,
apalagi di hadapan para peserta
didik. Menurutnya,
seorang anak akan selalu melakukan apa yang dilihatnya, dan meniru apa yang dilakukan oleh orang disekitarnya.
Maka dari itu, Bupati selalu menekankan kepada pengelola dan guru TK maupun PAUD
agar lebih berhati-hati dalam memberikan contoh kepada anak didik.
Bupati menambahkan untuk menciptakan generasi yang
berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini. Paud menjadi sangat
penting karena perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Lebih
lanjut, Bupati menjelaskan pemberian dana bantuan operasional penyelenggaraan
paud ini, juga merupakan wujud perhatian pemerintah kepada lembaga pendidikan
anak usia dini. Dengan BOP PAUD ini diharapkan
dapat mengurangi beban atau kesulitan dalam penyelenggaraan paud di kabupaten lumajang dan meningkatkan
kinerja bagi pengelola dan para guru. Oleh karena itu manfaatkan bop paud
sesuai petunjuk penggunaan sehingga tepat sasaran dan tepat waktu.
Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Siswinarko, MM., melaporkan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan
pelayanan yang baik kepada masyarakat. Selain itu, juga memberikan pemahaman dana BOP sehingga peserta
dapat mengelola dana dengan profesional, serta meningkatkan tanggung jawab
pengelola. Kegiatan ini, diharapkan
mampu meningkatkan kualitas pendidikan PAUD di Kabupaten Lumajang.
Peserta yang hadir sekitar 980 orang, yang terdiri
dari unsur Kepala UPT Kecamatan, Penilik pendidikan non formal, Pengawas TK,
Kepala kelompok bermain, Kepala TK dan pengurus forum-forum PAUD Kabupaten
Lumajang.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang menambahkan,
bahwa Kepala Kelompok Belajar
dan Kepala TK yang hadir dalam Rakor adalah yang lembaganya sudah memenuhi
syarat, yaitu, telah memiliki nomer pokok satuan PAUD Nasional, memiliki
Rekening dan memiliki NPWP serta memiliki peserta
didik minimal 12 anak. (Fadli, Mirwan Humas dan Protokol).
------------------------------------------------------------------------
PRESS RELEASE
Masyarakat
Tengger Minta Air Bersih dan Truck Sampah
Lumajang, 12 Juli 2017—Masyarakat Tengger di Desa Ranupane Kecamatan Senduro, meminta kepada bupati untuk membantu
menyediakan air bersih dan armada truck sampah. Hal itu, disampaikan perwakilan
masyarakat Tengger di Desa Ranupane yang beraudiensi dengan Bupati di ruang
kerja Kantor Bupati Lumajang, Selasa (11/07/2017).
Didik Gondrong (Pegiat Lingkungan Hidup) yang ikut dalam
rombongan audiensi menyampaikan, harapan masyarakat Tengger untuk mendapatkan
air bersih dan armada truck pengangkut sampah itu, sebagai aspirasi masyarakat
yang tinggal di Desa Ranupane. Sejauh ini, persediaan air bersih di desa
tersebut terbilang sangat sulit. Itu sebabnya, mereka sangat membutuhkan
bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang guna memenuhi kebutuhan dasar
tersebut. Sejumlah 8 orang yang merupakan penggiat lingkungan di Desa Ranupani
bertemu Bupati guna menyampaikan aspirasi.
Didik Gondrong,
menyampaikan permasalahan yang begitu kompleks di Desa Ranupani, banyak yang sudah
diselesaikan,
namun timbul permasalahan lagi.
Ia berharap
Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan bantuan untuk pembersihan danau Ranupani kepada DLH (29-30), tidak ada TPS di kawasan Danau Ranupani.
Armada truck sampah, adalah untuk mengatasi menumpuknya
sampah yang dibawa banjir dari obyek wisata Danau Ranupane. Sampah-sampah
tersebut merupakan dampak dari banyaknya wisatawan yang membuang sampahnya di
kawasan Ranupane, kemudian terbawa banjir dan menumpuk di pemukiman penduduk
Desa Ranupane. Itu sebabnya, mereka berharap, bupati bisa memberikan solusi
terhadap menumpuknya sampak tersebut. Salah satu perwakilan masyarakat Tengger,
Tono menyampaikan masyarakat Tengger
meminta Bupati untuk membangun sarana prasarana
untuk daerah Ranupani. Menurutnya banyak fasilitas dan prasarana yang masih
kurang, beberapa diantaranya selain kurangnya air bersih dan persoalan sampah,
mereka juga mengeluhkan kurang stabilnya arus listrik, jalan yang rusak, dan persoalan
pendidikan.
Bupati menyarankan, agar masyarakat Desa Ranupani menggunakan gas untuk memasak. Sebab, jika menggunakan kayu
bakar, dapat merusak kelestarian dan ekosistem hutan di sekitar
Desa. Bupati mengungkapkan, sejauh ini sudah membangun insfrastruktur untuk
akses ke Desa Ranupani,
sehingga untuk aktifitas
warga bisa dilaksanakan
dengan maksimal.
Langkah yang penting untuk dilakukan, diantaranya meningkatkan kesadaran pendaki dan wisatawan, agar tidak
membuang sampah seenaknya.
Solusi lain, menumpuknya
sampah tersebut, diperlukan armada truck pengangkut sampah ke TPS. Di sisi lain, mereka masih sangat memerlukan sarana dan prasarana pendidikan, misalnya perbaikan gedung sekolah
dan bantuan rumah baca termasuk buku dan sebagainya (Fadli, Mirwan Humas dan Protokol).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar